Sabtu, 05 Maret 2011

Dompet Peduli Darsem

0 komentar
SUBANG-Keadaan ekonomi keluarga Darsem bin Daud, TKW asal Subang yang dijatuhi hukuman denda Rp4,7 miliar atas dugaan pembunuhan majikannnya di Arab Saudi sungguh, sungguh memprihatinkan. Daud, ayah Darsem berprofesi sebagai buruh nelayan di Kampung Trungtum RT 09/03 Desa Patimban Kecamatan Pusakanagara Subang. Mereka tinggal di rumah berukuran 5x7 meter dengan dinding setengah batu bata dan setengah bilik bambu hasil dari bantuan pemerintah.


Kepada Pasundan Ekspres, Daud dan Sarwinah, ibu Darsem menuturkan, dirinya mengetahui keadaan yang menimpa anaknya tersebut dari teman anaknya seorang TKW asal Karawang yang baru pulang dari Arab Saudi pada tahun 2008 lalu. Teman Darsem itu mengatakan bahwa dirinya dititipi pesan oleh Darsem agar orang tuanya menjaga dan mendidik anaknya Syafii (4) karena dirinya sedang mendapat masalah di Arab Saudi.
"Waktu itu (tahun 2008) saya sempat menanyakan kabar anak saya ke sponsor dan perusahaan yang memberangkatkan, namun hanya dijawab sedang sidang saja tanpa ada kejelasan. Baru sekarang setelah ramai, saya jadi tahu anak saya didenda uang sebanyak itu, " ujar Daud.
Daud menceritakan anak semata wayangnya yang lahir tahun 1986 itu berangkat ke Arab Saudi ketika sudah bersuami dengan Samudin warga Indramayu dan saat itu Dasem mempunyai seorang anak Syafii yang baru berumur 9 bulan melalui sponsor yang bernama Jamroni warga Tegal Taman Indramayu sedangkan perusahaan yang memberangkatkannya yaitu PT Titian hidup pada tahun 2006, sedangkan kejadian pembunuhan sendiri terjadi pada tahun 2007.
"Setelah anak saya terbang, suaminya pulang ke Indramayu dan kabarnya sekarang sudah menikah kembali dengan wanita lain. Saya hanya berharap agar anak saya bisa dipulangkan dengan selamat," ujarnya.
Sementara itu, Camat Pusakanagara Ela Nurlela yang kemarin menyempatkan mengunjungi keluarga Darsem dan memberikan bantuan mengatakan, dirinya turut berbela sungkawa dan meminta keluarga Darsem jangan berkecil hati karena saat ini semua pihak sedang berusaha mengumpulkan uang untuk membayar denda tersebut. Pihak pemerintah sendiri tidak tinggal diam atas nasib Darsem.
"Kalau dilihat nilai nominalnya, jelas uang segitu sangat besar sekali, akan tetapi saya yakin kalau kita bergotong royong sesuai dengan moto subang, pasti akan terkumpul juga. Saya mulai malam ini akn segera mengumpulkan dana diawali di pengajian nanti malam. Selain itu juga saya mengimbau kepada para PNS di Pusakanagara untuk menyisihkan uang sebesar Rp5.000 untuk nantinya kita sumbangkan, sedangkan untuk imbauan pasti akan saya lakukan terus di tiap kesempatan," ujar Camat wanita pertama di Subang ini.
Ela juga berharap agar uang denda sebesar itu dapat segera terkumpulkan sehingga warganya tersebut dapat segera kembali ke kampung halamannya. Bahkan menurut Ela, kabarnya saat ini pihak Pemerintah Kabupaten Subang sendiri sudah membuat rekening untuk membantu Darsem.
Untuk mengurangi beban Darsem dan keluarganya, Pemkab Subang akan melakukan penggalangan dana melalui rekening Peduli Kasus Darsem di Bank BCA KCU Subang, dengan nomer rekening 0550647001.
"Kejadian Darsem ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua karena kejadiannya berlangsung dari tahun 2008, sebelum saya menjabat di Pusakanagara ini, akan tetapi tidak ada tembusan dan informasi ke kami. Saya juga menghimbau kepada para pialang yang akan memberangkatkan TKW untuk memberitahukan apabila akan memberangkatkan TKW, sehingga kami mempunyai data dari TKW tersebut, dan ini untuk memudahkan apabila terjadi hal yang tidak kita inginkan seperti yang menimpa Darsem ini," pungkas Ela.

Comments

0 comments to "Dompet Peduli Darsem"

Posting Komentar

silahkan masukan keritikan nya, karena bagi saya kritik ada keripik

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com