Senin, 18 April 2011

Keluarga Kerajaan Inggris Dikecam

0 komentar
Martin Amis, salah seorang novelis Inggris paling berpengaruh, telah melontarkan kecamam pedas terhadap keluarga Kerajaan Inggris. Ia menyebut mereka "filistin"–cap untuk menghina orang punya kecenderungan egois dan materialistis.

Amis (61) dan penulis sejumlah buku laris, seperti The Rachel Papers and Money, menggambarkan Ratu Inggris sebagai wanita yang tidak pernah mau mendengar dan melukiskan Prince of Wales (Pangeran Charles) sebagai orang yang memiliki tertawa "seperti dengkuran babi".



Dalam sebuah edisi majalah Perancis, Le Nouvel Observateur, Amis menceritakan serangkaian pertemuan dengan para anggota keluarga Kerajaan dan mengecam rencana pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton yang akan berlangsung pada akhir bulan ini.

"Ada sesuatu yang tidak beres dalam kisah ini," kata Amis, merujuk pada rencana pernikahan pada 29 April ini. "Orang tidak bisa, di era supremasi media, membiarkan anak-anak tersebut melewati segala sesuatu pada pernikahan semacam itu; tidak hanya kehilangan hidup pribadi, tetapi juga mengorbankan kemurnian dan kesederhanaan diri. Keluarga Kerajaan begitu dimata-matai, sedemikian diamati media sehingga kehidupan anak-anak itu menjadi (sesuatu hal) tak tertahankan."

Amis menyarankan, dalam wawancara itu, sebagaimana dikutip The Telegraph, Minggu (17/4/2011), bahwa Pangeran William dan Pangeran Harry bisa menghindari perhatian jika mereka tetap lajang. Dia mengatakan, "Harry dan William memberontak sekitar delapan atau sembilan tahun lalu dan mereka secara efektif membiarkan orang tahu bahwa mereka tidak akan mengorbankan hidup mereka lagi untuk mahkota Kerajaan. Mereka mungkin diberi tahu bahwa (Kerajaan) itu lembaga tertua di Eropa dan bahwa mereka harus menjaganya dengan segala cara yang mungkin. Para Pangeran itu akhirnya menyerah. Tetapi bagaimana mungkin kita, dewasa ini, meminta begitu banyak dari seorang manusia?"

Ketika ditanya, bagaimana jika ada orang lain yang tetap mendukung pernikahan dengan ketulusan, Amis menjawab, "Tanpa keraguan (itu ada). Suasananya akan menjadi irasional, sangat Inggris dalam arti tertentu. Biasanya, ketika orang banyak turun ke jalan itu untuk mencari solusi. Sekarang, orang-orang akan berdiri di luar secara pasif. Sulit untuk tidak larut dengan antusiasme itu. Sulit untuk tidak berpikir tentang hal itu dengan cara yang positif. Dalam kerumunan tersebut, akan ada imigran Pakistan, Afrika, yang mungkin paling antusias. Itu tentu hal yang baik sejauh rencana untuk integrasi sosial dipertimbangkan."

Edisi terbaru Le Nouvel Observateur itu dikhususkan untuk Inggris, dan Pernikahan Kerajaan, dengan gambar berwarna William dan Kate di bagian depan.

Dalam lanjutan wawancara itu Amis mengatakan, "Saya sudah bertemu dengan Ratu, bersama dengan para penulis lain. Masalahnya adalah Ratu tidak mendengarkan apa yang Anda katakan kepadanya. Karena dia tidak mesti memahami pernyataan yang orang sampaikan kepadanya."

Merujuk ke almarhum ayahnya, Kingsley Amis, yang menulis satire akademis Lucky Jim, Martin Amis mengatakan, "Saya memberanikan diri untuk mengatakan dengan agak kencang ketika dia (Ratu) menyalami saya: 'Anda memberi gelar bangsawan kepada ayah saya'. Reaksinya adalah menatap jauh, secara samar-samar memandang sebuah lukisan di dinding. Itu saja. Pada waktu lain, saya makan siang dengan Duke of Edinburgh. Dia terkejut dengan profesi saya, 'Oh, Anda seorang penulis.'"

Amis secara khusus mengecam Prince of Wales atas kutukannya terhadap Midnight's Children, buku Salman Rushdie yang memicu ancaman mati terhadap Rushdie oleh Iran karena dinilai menghina Islam. Tentang Pangeran itu, Amis mengatakan, "Kami makan malam bersama-sama dua kali, dalam sebuah pertemuan kecil, bersama empat atau lima orang. Dia masih menikah dengan Diana, tapi dia tidak pernah menyebutkan nama Diana. (Charles) menarik, ia memiliki tertawa yang luar biasa, seperti dengkuran babi."

Ditanya apa yang dia pikir tentang Kerajaan Inggris pada umumnya, Amis menjawab, "Mereka adalah filistin."

Apakah dia akan menolak gelar bangsawan, Amis mengatakan, "Saya bilang saya tidak akan menerima itu. Saya tidak ingin ada hubungan dengan Kerajaan Inggris. Itu agak konyol. Pada kenyataannya, saya lebih suka untuk tidak jadi orang Inggris.

Tentang kerusakan moral Inggris yang akan menjadi pembahasan dalam sebuah buku barunya yang berjudul The State of England, Amis mengatakan, "Mimpi perempuan muda adalah menjadi model. Selebriti menjadi agama baru. Dan Anda ingin itu datang kepada begitu saja, tanpa upaya, tanpa kelebihan apa pun. Jadi, itu buku tentang kemerosotan negara saya, tentang kemarahan, ketidakpuasan, kepahitan. Itu mungkin subliminal. Anda dapat memiliki kesan bahwa kehidupan di London agak menyenangkan. Tetapi semuanya berantakan di dalam."

Comments

0 comments to "Keluarga Kerajaan Inggris Dikecam"

Posting Komentar

silahkan masukan keritikan nya, karena bagi saya kritik ada keripik

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com