Ini Tugas Kamerawan IF di Aksi Teror

Polisi telah menangkap kamerawan Global TV, IF, karena diduga terlibat dalam kasus terorisme. Selain bertugas meliput, IF ternyata juga diberi tugas untuk mencari jaringan media luar negeri untuk meliput aksi teror bom.

"IF ditawarkan jasa untuk mencari jaringan media luar negeri untuk meliput secara langsung," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Sabtu 23 April 2011.

Menurut Boy, seolah-olah P mempunyai informasi aksi peledakan bom yang diletakkan di pipa gas dekat gereja Christ Catedral, Serpong.

Boy mengatakan, P dan IF telah melakukan dua kali pertemuan sebelum marak aksi bom buku pertengahan Maret yang lalu. Namun, kata Boy, polisi belum mengetahui apakah IF telah menghubungi media luar untuk peliputan aksi bom yang direncanakan diledakkan 22 April kemarin. "Ini yang sedang kita dalami. Ini ingin diliput media luar, seolah-olah jaringan televisi ini bisa melakukan peliputan langsung," kata dia.

P sendiri ditangkap di Aceh bersama dua tersangka lainnya. Sedangkan IF ditangkap di rumahnya di Jakarta, Jumat dinihari. Hingga saat ini, total tersangka terkait bom buku dan bom serpong mencapai 20 orang.

Mengenai penangkapan IF, Corporate Secretary PT MNC Group, Arya Mahendra Sinulingga, mengakui sudah mendapat kabar mengenai penangkapan salah seorang wartawannya.

Menurut Arya, pihaknya sudah mengonfirmasi ke Mabes Polri soal penangkapan tersebut. "Setelah dilihat namanya memang sama, tapi kami meminta kepastian secara fisik. Nama kan bisa saja sama," kata Arya saat dihubungi VIVAnews.

Yang jelas, hingga kini pihak keluarga karyawan Global TV itu pun tidak tahu keberadaannya hingga kini, dan yang bersangkutan juga tidak muncul di kantor sejak Jumat kemarin.